Secara makro, dapat kita rasakan bahwa nasionalisme Bangsa Indonesia sebagai wujud kecintaan seorang warga negara terhadap bangsanya kini telah memudar. Banyak dari warga negara Indonesia lebih menyukai produk-produk luar negeri dibandingkan dengan produk Indonesia sendiri. Warga Negara Indonesia lebih menyukai wisata alam serta iklim dan keadaan alam di negara lain. Sebuah survey mengatakan bahwa kurang lebih 2 juta wisatawan asal Indonesia berlibur ke Malaysia setiap tahunnya. (Inilah.com).
Sebaliknya, alam Indonesia sendiri begitu tidak dihargai oleh pemiliknya. Ketika saya berkunjung ke sebuah situs peninggalan sejarah Gua Pawon, keadaan Gua sungguh memprihatinkan. Orang-orang mencoret-coret dinding gua sehingga gua terlihat tidak terawat. Gunung Masigit, gunung kapur disana di tambang secara sembarangan sehingga kini sudah terlihat rapuh. Padahal, menurut saya jika kita pelihara situs sejarah tersebut maka akan memberikan banyak keuntungan bagi bangsa ini. Selain untuk menghargai dan merawat peninggalan sejarah kita.
Selain itu, kita ketahui bahwa kerusakan alam di tanah air kita tercinta ini telah banyak bermunculan akibat perbuatan masyarakat Indonesia sendiri. Contohnya saja, penambangan pasir di Kepulauan Riau yang mengakibatkan kerusakan ekosistem pesisir pantai yang cukup parah dan hampir tenggelamnya sejumlah pulau seperti Pulau Nipah serta berkurangnya luas wilayah kita. Sebaliknya, Negara Singapura yang menjadi negara pengimpor pasir tersebut menjadi bertambah luas wilayahnya. (id.wikipedia.org). Ini tentu menjadi sebuah fakta yang sangat menyedihkan. Ada sebagian masyarakat Indonesia yang rela menukar alam Indonesia dengan sebuah materi.
Hal tersebut merupakan sebuah contoh bahwa kecintaan masyarakat Indonesia terhadap alamnya sendiri memang sangat kurang. Ini disebabkan oleh sebuah fakta bahwa masyarakat Indonesia kurang mengenal alam Indonesia tempatnya berpijak. Jika kita mengenal alam ini, mungkin nantinya akan timbul kecintaan sehingga kita tidak mungkin melakukan hal-hal seperti diatas. Jika kita cinta alam ini, kita tentu akan merawat serta menjaga dan melestarikan alam Indonesia.
Dahulu, saya pun termasuk kedalam orang yang apathis mengenai keadaan alam Indonesia. Ketika saya berkunjung ke desa, saya sering sekali iseng merusak atau mencoret-coret pohon dengan cutter. Tetangga saya sendiri, pernah dipenjara karena menebang pohon sembarangan.
Saat itu yang saya pikirkan adalah bahwa apa yang terjadi pada tetangga saya bukan sepenuhnya salah dia. Bukankah alam ini milik kita? Kenapa pemerintah marah bila alam Indonesia ini kita manfaatkan isinya? Itulah pikiran saya dahulu.
Tapi perspektif saya mengenai hal itu perlahan berubah. Ketika saya pertama kali menginjakan kaki saya di Museum Geologi. Hal pertama yang saya lihat adalah lorong sebelah kiri dari pintu masuk. Disana terpampang berbagai macam batuan yang tak hanya memberikan manfaat bagi kehidupan. Tapi juga mengandung nilai seni, karena batuan tersebut begitu indah dipandang. Diketahui bahwa di Museum Geologi ini terdapat kurang lebih 25 ribu jenis batuan yang terdapat di Indonesia. (esdm.go.id)
Disebelah lorong sebelah kanan pintu masuk utama, terdapat fosil makhluk jaman purba dulu. Begitu baik dirawat. Sehingga fosil yang usianya sudah ribuan tahun tetap terjaga dan nampak terawat. Pelajaran yang saya ambil adalah bahwa ternyata kita harus merawat berbagai macam situs sejarah. Karena itu adalah peninggalan nenek moyang yang sangat berharga. Kurangnya pengetahuan dan pengenalan mengenai situs sejarah tersebut menyebabkan Bangsa Indonesia kurang menghargai masa lalu. Gua Pawon adalah contohnya.
Menginjak ke lantai dua, banyak hal yang saya lihat. Namun, yang dapat saya simpulkan adalah bahwa disana saya melihat dan membaca berbagai macam informasi mengenai potensi alam yang dimiliki Indonesia. Betapa Indonesia begitu membanggakannya dengan potensi timahnya di Kepulauan Bangka Belitung, tambang emas di Kendari, limpahan minyak di Tarakan dan Pulau Kalimantan, tak lupa Tembaga di pulau paling timur Indonesia, Papua serta potensi alam yang masih banyak.
Satu hal yang paling saya ingat, disana terdapat maket atau miniatur yang menggambarkan Pulau Papua serta peta penambangan tembaganya. Itu adalah informasi yang sangat berguna dan menarik untuk ditelusuri.
Sejak saat itu, saya menyadari bahwa saya lebih mengenal Indonesia sejak saya berkunjung ke Museum Geologi. Saya menjadi lebih tahu mengenai potensi alam Indonesia, situs sejarah di Indonesia, berbagai macam batuan yang ada di Indonesia, kehidupan masa lalu orang Indonesia, hampir semua informasi yang menjadi kaitan dengan keadaan alam Indonesia saya tahu dari Museum Geologi.
Saya sadar bahwa jika masyarakat bisa mengenal alam Indonesia ini, maka hal-hal menyedihkan seperti menebang pohon sembarangan yang beresiko menimbulkan longsor dan merusak lingkungan, menambang pasir secara berlebihan, itu tak perlu lagi dilakukan. Bahkan, hal-hal seperti menambang batu di gunung hingga mengambil resiko dengan hilangnya nyawa dan rusaknya lingkungan, itu pun tidak perlu dilakukan dan tak boleh dilakukan. Jika alasannya materi, uang dapat kita dapat dari potensi alam Indonesia yang lain. Potensi alam yang dapat kita manfaatkan secara sehat. Karena Indonesia mempunyai potensi alam yang sangat banyak.
Jika kita bangga dan mengenal potensi alam dan keindahan serta potensi wisata Indonesia, luar negeri tentu tak akan lagi menjadi tempat tujuan wisata kita. Karena Indonesia punya alam yang jauh lebih membanggakan, produk asli alam yang jauh lebih bagus, dan fisik yang jauh lebih menawan. Semua itu akan kita terwujud kalau kita mau menganal Indonesia. Mengenal alam tempat alam kita berpijak. Mengenal tanah air tempat ibu kita membesarkan kita.
Dan bersama Museum Geologi lah hal itu dapat kita wujudkan. Museum Geologi mengenalkan pada kita mengenai banyak hal tentang alam Indonesia. Mengenalkan batuan-batuan sedimen, metamorf serta batuan beku yang terdapat di Indonesia dan dapat kita manfaatkan batuan tersebut secara benar tanpa merusak lingkungan. Mengenalkan pada kita mengenai fosil makhluk purba, sehingga kita bisa mengambil pelajaran untuk melestarikan situs sejarah dimanapun kita berada karena itu adalah peninggalan nenek moyang kita.
Museum Geologi juga mengenalkan pada kita mengenai potensi alam yang ada di Indonesia sehingga kita bisa belajar memanfaatkan potensi tersebut tanpa merusak lingkungan Indonesia. Hal yang menarik, ternyata Museum Geologi ini termasuk museum yang mempunyai koleksi yang tergolong lengkap di dunia. (esdm.go.id). Ini sungguh membanggakan.
Metodenya mengenalkan alam Indonesia juga sangat bagus. Karena disetiap materi atau objeknya terdapat keterangan penjelasan yang memberikan informasi menarik pada kita serta alat peraga sehingga kita bisa lebih mudah mengerti dan mengenal maksud dari pengenalan objek tersebut.
Hal yang saya yakini, museum ini sangat berguna bagi masyarakat dalam pengenalan alam Indonesia. Dan jika sudah kenal alam Indonesia, saya yakin akan timbul kecintaan terhadap Indonesia. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Jika kita kenal, maka akan timbul rasa sayang nantinya. Dan jika timbul rasa sayang, maka akan timbul keinginan untuk menjaga serta melestarikan alamnya.
Dan bersama Museum Geologi, bersama kita dapat mengenal alam Indonesia.
(Juara 1 Lomba Karya Tulis Ulang Tahun Museum Geologi ke-80)