Mereka adalah peraih medali emas satu-satunya bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Beijing 2008. Di final mereka mengalahkan ganda nomor satu China, Cai Yun-Fu Haifeng dengan rubber set, 11-21, 21-11, 21-16. Artikel mereka di bulutangkis.com :
Pasangan ganda putra Indonesia, Markis Kido/ Hendra Setiawan berhasil meraih medali emas olimpiade Beijing setelah di final berhasil membungkan perlawanan pasangan China Cai Yun/ Fu Hai Feng dengan ruber set 11 – 21, 21 – 11, 21 – 16. Emas ini merupakan emas pertama untuk kontingen Indonesia pada Olimpiade beijing 2008 sekaligus mempertahankan prestasi emas pada pelaksanaan olimpiade. Tampil pada partai terakhir di BeiJing University of Technology Gymnasium Markis Kido/ Hendra Setiawan berada di bawah tekanan ribuan penonton yang mendukung pemain China. Set pertama pasangan China begitu memukau. Permainan depan net Cai Yun berhasil membuat Markis Kido/ Hendra Setiawan mengangkat bola untuk kemudian tembakan keras Cai Yun menghunjam pasangan Indonesia. Pasangan Indonesia sendiri tampak belum siap dengan peragaan permainan pasangan China. Terdesak karena permainan lawan, pasangan Indonesia berulang kali membuat kesalahan hingga Fu Hai Feng/ Cai Yun unggul 12 – 21. Memasuki set kedua pasangan Indonesia mulai menemukan pola permainan sendiri. Kido/ Hendra tidak lagi terpancing untuk menaikan bola. Hendra mulai berani menghadapi permainan net Cai Yun. Bola-bola silang Kido/ Hendra berhasil membuka lapangan pasangan China sehingga memudahkan Kido atau Hendra untuk menghabisi perlawanan pasangan China. Paruh set kedua, Markis Kido/ Hendra Setiawan unggul 11 – 5. Banyaknya kesalahan demi kesalahan yang dibuat pasangan China akibat tekanan Markis Kido/ Hendra Setiawan membuat pasangan Indonesia selalu memimpin jauh hingga akhirnya pasangan Markis Kido/ Hendra Setiawan berhasil membalas atas kekalahan di set pertama menjadi 21 – 11. Lambat laun suara dukungan suporter China mengendur seiring kekalahan pasangan China pada set kedua. Pada set penentuan, gempuran Markis Kido/ Hendra Setiawan tidak juga mengendur. Pola permainan pada set kedua tidak dirubah. Netting mulus Kido/ Hendra semakin menyulitkan pasangan China untuk memancing serangan ditambah drive silang Kido/ Hendra semakin menyulitkan pasangan China untuk berkembang. Meski awal set ketiga pasangan China berhasil menambah angka hingga 9 – 3, namun paruh set ketiga Kido/ Hendra unggul 11 – 4 setelah sodokan bola di depan net Hendra tidak dapat dikembalikan Cai Yun. Pasangan China sempat mengejar dengan meraih 3 angka yang didapat dari kesalahan pasangan Indonesia menjadi 11 – 7. Pasangan Indonesia kembali bangkit, untuk menjauh dari perolehan angka hingga 17 – 10. Pasangan China menambah 2 angka setelah dua kali Hendra membuat kesalahan, angka pun bergerak menjadi 17 – 12. Pasangan Indonesia mencapai match point pertama setelah 3 angka didapat berturut-turut hanya dalam satu kali perpindahan service menjadi 20 – 12. Pada point kritis, ketegangan menyelimuti Markis Kido/ Hendra Setiawan. Berulang kali kesalahan dibuat pasangan Indonesia, membuat pasangan China seolah mendapat angin segar. Pasangan Indonesia memberikan 4 angka percuma kepada pasangan China hingga mereka memperkecil jarak menjadi 20-16. Sambaran backhand smes Hendra Setiawan pada sisi lapangan kosong pasangan China, membuat pasangan Indonesia menang dengan 21 – 16 sekaligus meraih emas bulutangkis ganda putra. Markis Kido/ Hendra Setiawan berlari memeluk Sigit Pamungkas Sang pelatih ganda putra Indonesia. Sementra itu tampak Christian tersenyum puas melihat keberhasilan Markis Kido/ Hendra Setiawan. Akhirnya bendera Merah Putih berkibar di olimpiade Beijing, lagu kebangsaaan Indonesia Raya berkumandang. Markis Kido tak kuasa menahan haru. Tak ada lagu yang bisa dinyanyikannya selain tetesan air mata haru membasahi pipinya. Suskes Markis Kido/ Hendra Setiawan meraih medali emas cabang bulutangkis merupakan hadiah terindah bagi perayaan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Standar Operasional PENDISTRIBUSIAN AL-QURAN BRAILE
11 tahun yang lalu